Garuda di dadaku

Senin, 24 Desember 2012

Merayakan Tahun Baru Tanpa Harus Hura-hura

Takutkah Anda dengan hingar bingar pesta tahun baru? Sebaiknya Anda jangan khawatir, anda bisa mencoba merayakan tahun baru dengan membuat pesta bersama kerabat dekat di rumah saja,dengan pesta sederhana.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar pesta lebih menarik jika dilakukan dirumah :

 Menentukan Tema Pesta.
Pilih tema pesta dan acara apa yang menurut Anda menarik dari yang biasanya. Jika kehabisan ide Anda bisa mengalih informasi di majalah atau browsing internet. Sehingga dengan adanya penentuan tema pesta, tamu Anda juga akan lebih mudah menentukan tema pakaian yang dikenakan nantinya.
Menentukan Dekorasi ruangan.
Tentukanlah tata letak ruangan dimana nantinya Anda akan banyak menghabiskan waktu berpesta menjelang tahun baru, dengan cara mendekor dan memasang kertas balon berwarna dan pita di berbagai sudut rumah untuk menampilkan suasana semarak.
Menyebar Undangan
Undang kerabat dekat Anda untuk menyemarakkan pesta sesuai tema yang telah Anda tentukan. Pastikan kehadiran mereka, bila perlu lakukan konfirmasi ulang dengan menelepon atau menghubungi HP mereka. Pastikan mereka semua hadir dalam pesta Anda.
Menentukan Waktu Pesta
Informasikan dengan jelas kepada para tamu Anda jam berapa pesta akan berlangsung. Jika Anda melakukan konfirmasi ulang apabila mereka tidak sempat hadir dalam pesta Anda.
Menu Makanan.
Anda sebaiknya menyiapkan beberapa jenis makanan, agar makanan lebih beragam hingga banyak menu pilihan yang dapat dipilih oleh tamu Anda. Anda juga bisa meminta teman yang diundang untuk membawa makanan, itu jika tidak merepotkan mereka. Pastikan Makanan tidak kekurangan,mendingan lebih dari pada kekurangan.
Jam Pengujung Tahun
Pastikan jam penunjuk waktu di rumah Anda berjalan baik. Jangan sampai anda melewatkan tengah malam yang dinantikan. Kalau perlu gunakan alarm untuk mengingatkan.
Pasang alarm sekitar setengah jam atau 10 menit sebelum jam pergantian tahun tiba. Dan ajaklah tamu dan kerabat dekat Anda untuk memanjadkan doa dan harapan di tahun yang baru dengan jiwa dan semangat yang baru. Jangan lupa matikan lampu untuk menambah semarak pesta Anda, lalu nyalakan kembang api dan konfeti ketika detik-detik pergantian tahun tiba. Hal itu makin menambah suasana lebih berkesan dengan moment kebersamaan walaupun pestanya hanya di lakukan di rumah saja.

Minggu, 07 Oktober 2012

Memahami Idul Adha


Ditulis oleh Yusuf Fatawie*   
Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.
Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.
Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.
Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 )     
 Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.
Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga  hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan  dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka  bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.
Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar.  Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311)  
Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.
Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.
Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

Kamis, 25 Agustus 2011

OPEK MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1432 H




Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri.

Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya.

Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.

Budaya saling memaafkan ini lebih populer disebut halal-bihalal. Fenomena ini adalah fenomena yang terjadi di Tanah Air, dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu. Ini adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Dalam pengertian yang lebih luas, halal-bihalal adalah acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran. Keberadaan Lebaran adalah suatu pesta kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil melawan berbagai nafsu hewani. Dalam konteks sempit, pesta kemenangan Lebaran ini diperuntukkan bagi umat Islam yang telah berpuasa, dan mereka yang dengan dilandasi iman.

Rabu, 20 Juli 2011

Marhaban Yaa Ramadhan 1432 H

syukur Alhamdulillah kita akan segera memasuki lagi bulan puasa. Dimana pada bulan yang penuh berkah ini, kita akan menempa diri dalam beribadah ekstra kepada Allah SWT.

Bulan Puasa atau Ramadhan bagi ummat Islam menjadi pencuci dosa selama satu tahun terakhir kita menjalani hidup di dunia. Kemudian timbul pertanyaan kapan tepatnya bulan puasa tahun 2011 dimulai ??? . memang belum ada kepastian kapan waktunya, karena akan menunggu perhitungan baik dari pemerintah maupun dari organisasi-organisasi Islam.

Selasa, 10 Mei 2011

new TPA AN NADWAH



alhamdulillahirobil alamin
TPA An Nadwah kembali mulai bangun dari tidurnya. Setelah beberapa bulan vakum sekarang sudah aktif kemblai. Mohon kepada semuanya saja yang disekitar kita ada anak kecil disarankan untuk belajar mengaji di TPA An Nadwah dan untuk teman2 opek dan remik mohon bantuan dan kerja kerasnya untuk ikut membangun pondasi agama generasi muda di kutu tegal

Jumat, 17 Desember 2010

Acara Spektakuler di Akhir Tahun by OPEK



Opek kututegal akan menggelar event tutup tahun 2010 dengan acara kreatifitas. Adapun acara pergantian tahun tersebut adalah bentuk apresiasi pemuda dalam rangka mengaktualkan berbagai informasi dengan cara yang positif. Acara tanggal 31 Desember 2010 tersebut akan dimulai kira-kira pukul 21.00 WIB malam.
Saksikanlah penampilan vedeo klip:
1. Ebiet _suyanto,
2. Kang_mus akan mendendangkan kesedihan hatinya karena "separuh jiwanya telah pergi"
3. Yon_aishiteru
4. The Mission Impossible
5. Dokumentasi acara pemuda
7. The Jadoel Kutu Tegal
8. Badar & Agung akan menggelandang
9. Kejar Setoran The Movie
dan lain-lain
maka jangan sampai ketinggalan, saksikan dan jadilah saksi atas pergantian tahun 2010 ke 2011 dengan di akhiri pesta kembang api


Video Mission Impossible

Kamis, 16 Desember 2010

Timnas Indonesia kamu pasti menang



Timnas Indonesia Rabu (15/12) pagi menggelar latihan untuk terakhir kalinya menjelang laga semifinal pertama melawan Filipina, Kamis (16/12) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Pada fase latihan terakhir Firman Utina dkk ini, pelatih kepala Alfred Riedl memberikan kesempatan kepada juru foto media cetak dan kamerawan televisi untuk mengambil gambar pada 15 menit pertama. Setelah itu, mereka diminta meninggalkan lapangan.

Seusai latihan, Alfred Riedl baru berkenan memberikan keterangan kepada wartawan. Dia kembali menegaskan bahwa pada dasarnya dia tetap akan menurunkan pemain yang berada dalam kondiri terbaiknya pada semifinal besok, tak terkecuali team starter pada dua partai pertama babak penyisihan grup, saat melindas Malaysia 5-1 dan menggunduli Laos 6-0. Dia tak banyak memberikan komentar saat ditanya tentang strategi Filipina yang akan "mengunci" beberapa pemain kuncinya, termasuk Christian "El Loco" Gonzalez.

Pada sesi latihan terakhir menjelang laga semifinal ini, Alfred Riedl memberikan beberapa variasi permainan. Di awal latihan, para pemain melakukan pemanasan di trek selama sekitar sepuluh menit, baru kemudian memasuki lapangan. Hanya satu gawang yang bisa dipakai pada latihan timnas ini, yang berada di sisi utara. Gawang yang berada di selatan belum bisa dipakai karena bagian depannya tengah dipasangi rumputan baru, yang masih basah. Tambahan rumputan baru di muka gawang selatan ini akan dipadatkan lebih dulu agar bisa dipakai saat timnas Filipina menjajal lapangan SUGBK Rabu sore.